Kamis, 08 Desember 2011

Gunung Gamalama yang terletak di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara meletus.
"Gunung Gamalama meletus pada Ahad (4/12) pukul 24.00 WIB," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Penerangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya, Senin pukul 00.30 WIB.

Kamis, 01 Desember 2011

SISTEM TERSTRUKTUR

A.Latar Belakang Masalah

Tujuan makalah ini dibuat adalah agar para pembaca mengerti tentang DFD (data flow diagram) dan juga ERD (entitiy relationship diagram) . dan agar pembaca mengerti cara membuat DFD dan ERD dengan baik dan benar, Anda pasti sering mendengar tentang DFD. DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangn sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya.. Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer. adalah menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika.Pengertian ERD

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol

B. Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah ini akan merumuskan tentang:

1. Apa pengertian sistem terstruktur

2. Apa pengertian DFD

3. Apa Pengertin ERD

4. Apa saja simbol pada DFD

5. Apa saja simbol pada ERD

6. Bagaimana syarat pembuatan DFD

7. Bagaimana cara pembuatan DFD

8. Bagaimana cara pembuatan ERD

9. Apa kegunaan DFD

10. Apa kegunaan ERD

Tujuan penulisan

Tujuan dalam penulisan ini yaitu untuk memenuhi tugas ilmu sosial dasar yang pokok pembahasannya adalah ilmu sosial dasar dalam bidang Politik dan Ekonomi. Selain itu penulisan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca.

Metode penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.

1. Apa pengertian sistem terstruktur

Adalah sebuah skema yang digunakan untuk membuat sistem.didalam sistem terstruktur dibagi 2 yaitu DFD dan ERD.

2. Apa pengertian DFD (data flow digram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantuuntuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yangsedang berjalan logis. Dalam sumber lain dikatakan bahwa DFD ini merupakan salahsatu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsisistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yangdimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yangmemberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alatperancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisidapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yangmudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuatprogram.Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuahsistem kontekstual data flowdiagramyang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitasluar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadisuatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus dataantara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu "dikembangkan" untukmelihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

3. Apa pengertian ERD (entity relationship diagram)

adalah menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara abstrak. ERD berbeda dengan DFD(Data Flow Diagram) yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh system, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.

4. Apa saja simbol pada DFD

Inilah simbol-simbol pada DFD (Data flow diagram) :

A. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan luar (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa sekelompok orang, divisi, organisasi, atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau segi empat.

B. Proses

Adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses atau untuk mengubah input menjadi output. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran.

C. Data Flow (Aliran Data)

Data mengalir melalui sistem, dimulai dengan sebagian input dan diubah atau diproses menjadi output. Arus data (Data Flow) diberi simbol dengan suatu garis panah.

D. Data Storage (Penyimpanan Data)

Data disimpan untuk keperluan berikutnya. Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.




5. Apa saja simbol-simbol ERD (Entity relationship diagram)

ERD merupakan alat untuk pembuatan model data secara grafik, maka

ERD memiliki symbol – symbol yang digunakan untuk menggambarkan model

data seperti berikut :

A. Entitas

Suatu kumpulan objek atau sesuatu yang dapat

dibedakanatau didefinisikan secara unik.


B. Relationship

Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.




C. Atribut

Karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang entit atau relationship tersebut.


D. Atribut kunci

Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.



E. Atribut komposisi

Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instansi entity.




6. Bagaimana syarat pembuatan DFD

1.Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

7. Bagaimana cara pembuatan DFD

Penamaan Yang Jelas

1. Setiap entitas diberi nama yang sesuai dengan suatu kata benda.

2. Nama aliran data dalam kata benda karena menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu.

3. Proses diberi nama menggunakan format kata kerja - kata sifat - kata benda untuk proses-proses yang rinci.

4. Penyimpanan data diberi nama dengan suatu kata benda.

Memberi nomor pada proses

1. Nomor yang diberikan pada proses tidak harus menjadi nomor urut.

2. Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasiproses dan memudahkan penurunan (level yang lebih rendah) ke proses berikutnya.

3. Untuk proses primitif selain diberi nomor juga diberi tanda khusus (biasanya tanda *) untuk menyatakan bahwa proses tersebut tidak dirinci lagi.

Pengggambaran kembali

1. Ukuran dan bentuk lingkaran tetap sama.

2. Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah.

Hindari proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai keluaran begitu juga sebaliknya hindari proses yang mempunyai keluaran tetapi tidak mempunyai masukan.

8. Cara pembuatan ERD

- Menentukan Entity

Disini kita dituntut untuk menentukan dengan cermat sebuah entity yang ada dalam suatu proyek atau masalah. Entity berguna untuk menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata dan konsep penggunaan untuk database

- Menentukan Relasi

Setelah kita berhasil membuat Entity, langkah selanjutnya adalah menentukan relasi antar entity. Relasi apa yang terdapat antara Entity A dan B, apakah entity A dan B memiliki relasi "one to one", "one to many", atau "many to many".

- Gambar ERD sementara

Jika sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, sekarang kita buat dulu gambar ERD sementara. Entity digambarkan dengan persegi, relasi digambarkan dengan garis.

- Isi kardinalitas

Kardinalitas menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan. Contohnya antara Entitas Buku, Distributor dan Pengarang, kardinalitas yang ada berupa:

§ Satu pengarang dapat menulis banyak buku

§ Satu buku ditulis satu pengarang

§ Banyak buku di distribusikan oleh satu distributor.

Dari sini kita bisa mengetahui harus memberi relasi apa. One to one kah?, dsb.

- Tentukan Primary Key (Kunci Utama)

Menentukan Primary Key pada masing-masing entity. Primary Key adalah atribut pada entity yang bersifat unik. Jadi setiap entity hanya memiliki satu Primary Key saja. Contoh: Entity Buku memiliki Primary Key bernama kode buku. Kode Buku ini bersifat unik, karena masing-masing buku memiliki kode yang berbeda-beda.

Tentukan pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing Entity. Foreign Key adalah Primary Key yang ada dalam Entity yang lain. Contoh pada Entity Pengarang misalnya terdapat atribut kode buku, yang mana, kode buku merupakan Primary Key dari Entity buku.

- Gambar ERD berdasarkan Primary Key

Menghilangkan relasi "many to many" dan memasukkan Primary dan Foreign Key pada masing-masing entitas. Relasi many to many antar entity perlu dihilangkan dengan cara menambah atribut baru antara 2 entity yang memiliki relasi many to many.

- Menentukan Atribut

Jika sudah melakukan step diatas, sekarang saatnya menentukan atribut pada masing-masing Entitas. Telitilah dalam menentukan atribut.

- Pemetaan Atribut

Apabila atribut telah ditentukan, sekarang pasang atribut dengan entitas yang sesuai.

- Gambar ERD dengan Atribut

Mengatur ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut dan relasi yang ditemukan.

- Periksa Hasil

Periksa lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan dibangun? Jika belum, check kembali dari awal.

9. Apa kegunaan DFD

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Sebuah diagram aliran data (DFD) merupakan teknik pemodelan yang signifikan untuk menganalisis dan membangun proses informasi. DFD secara harfiah berarti sebuah ilustrasi yang menjelaskan program atau gerakan informasi dalam suatu proses. DFD menggambarkan aliran informasi dalam proses berdasarkan input dan output.

Selain itu, sebuah DFD dapat digunakan untuk memvisualisasikan pengolahan data atau desain terstruktur. Sebuah DFD menggambarkan atau bisnis proses teknis dengan bantuan eksternal data disimpan, data mengalir dari suatu proses ke yang lain, dan hasilnya.

Desainer biasanya menarik konteks tingkat DFD yang menunjukkan hubungan antara entitas di dalam dan di luar sistem sebagai satu langkah tunggal. DFD dasar ini dapat kemudian hancur ke tingkat yang lebih rendah menunjukkan diagram langkah-langkah yang lebih kecil menunjukkan rincian dari sistem yang sedang dimodelkan. Banyak tingkat mungkin diperlukan untuk menjelaskan sistem yang rumit.

10. Apa kegunaan ERD

Kegunaan ERD adalah menampilkan gambaran bagaimana hubungan suatu
entity dengan yang lain dan menggambarkan suatu database.

PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah, bahwa DFD dan ERD sangat berguna bagi para pembuat sistem. Karena dengan DFD dan ERD bisa digambarkan dengan jelas bagimana suatu sistem bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

http://duniasisteminformasi.blogspot.com/2011/04/pengertian-dfd-data-flow-diagram.html

http://erddankamusdata.blogspot.com/

http://delphiscript.blogspot.com/2007/12/apa-itu-entity-relationship-diagram.html

http://donihandika.files.wordpress.com/2008/06/9-bab-ii.pdf

http://a-suherman.blogspot.com/2010/08/data-flow-diagram-dfd.html

http://adeifa.wordpress.com/about/

Perbedaan OOP dan SistemTerstruktur

A. Latar Belakang

Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

B. Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah ini akan merumuskan tentang:

1. Software dan Tools

2. Kelebihandan Kekurangan

C.Tujuan penulisan

Mengenal perbedaan antara sistem terstruktur dengan sistem berorientasi objek

D.Metode penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini

BAB II

PENDAHULUAN

Pada dasarnya saat ini pengembangan sistem dapat kita kategorikan dalam 2 pendekatan pengembangan, yaitu

1. Pengembangan secara terstruktur; dan

2. Pengembangan secara object oriented

Dalam pengembangan sistem tersebut, perlu di perhatikan beberapa hal yang menyangkut, bagaimana dan apa yang dibutuhkan terlebih dahulu dalam mendesain sistem, yaitu bagaimana kita dapat mendefinisikan event, Usecase, dan event table terlebih dahulu sebelum memulai pengembangan sistem yang akan kita pilih, lalu bagaimana kita menentukan things sebagai dasar dari pengembangan sistem, baru kemudian memilih pendekatan pengembangan sistem mana yang akan kita gunakan. Adapun secara logika alur pengembangan sistem di gambarkan sebagai berikut :

http://mugi.or.id/cfs-file.ashx/__key/CommunityServer.Blogs.Components.WeblogFiles/oke.visio2/gambar1.gif

Sumber : Satzinger, 2007

Gambar 1. Model Pendekatan Pengembangan Sistem

Penentuan Usecase, Things, event table dan event didasari oleh bagaimana proses bisnis suatu organisasi berlangsung, karena bagaimanapun juga pengembangan sistem didesain berdasarkan proses bisnis dari masing-masing organisasi yang ada.

Untuk melakukan transformasi atas proses bisnis dari pendekatan konvensional ke pendekatan technology, maka perlu ada solusi Sistem Informasi (IS) dan Teknologi Informasi (IT). Terdapat berbagai alternatif solusi IS dan IT yang dapat digunakan dalam membantu pada proses bisnis. Berikut adalah tipe-tipe sistem yang digunakan dalam suatu organisasi (Satzinger et al. 2007) :

1. Transaction processing systems (TPS) merupakan sistem informasi yang menangkap dan mengumpulkan informasi tentang segala transaksi yang pada suatu organisasi.

2. Management information systems (MIS) merupakan sistem informasi yang bertugas mengolah data yang dikumpulkan oleh TPS. Hasil yang diperoleh dari MIS adalah laporan-laporan yang berguna bagi manajemen untuk perencanaan dan kontrol bisnis,

3. Decision support and knowledge – based systems (DSS/KBS) adalah sistem yang digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan. Sistem ini akan membantu user dalam mengambil keputusan yang cermat, namun pengambilan keputusan tetap pada pengguna sistem. Sistem akan membatu dalam membuat pilihan-pilihan keputusan dan akibat-akibat yang akan ditimbulkan dari keputusan yang akan diambil. Sistem ini juga memungkinkan otomatisasi terhadap pengambilan keputusan yang sifatnya rutin.

4. Enterprise applications system adalah sistem yang terintegrasi guna melakukan operasi terhadap data yang besar. Umumnya sistem ini merupakan kombinasi dari TPS, MIS dan DSS/KBS.

5. Communication support systems merupakan sistem yang memfasilitasi komunikasi antara pelanggan dan produsen.

6. Office support systems merupakan sistem yang memungkinkan pekerja pada suatu perusahaan untuk membuat dan membagi dokumen.

II. PEMBAHASAN

Software dan Tools

Pada sistem berorientasi objek yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek bahasa pemrogramannya diantaranya:

1. Visual Foxpro

2. Java

3. C++

4. Pascal (bahasapemrograman)

5. Visual Basic.NET

6. SIMULA

7. Smalltalk

8. Ruby

9. Python

10. PHP

11. C#

12. Delphi

13. Eiffel

14. Perl

15. Adobe Flash AS 3.0

Sedangkan pada sistem pemrograman terstruktur pendekatan pembuatan program adalah dengan menganut konsep "top-down". Pada konsepini, program dimulai dengan gambaran global, yang dinyatakan dengan nama-prosedur (sub-rutin) dan bukan isi detailnya. Selanjutnya prosedur sendiri bisa dipecah-pecah lagimenjadi prosedur yang lain. Konsep ini sangat memudahkan dalam pemodifian program Bahasa pemrograman yang mendukung yaitu,Bahasa C, COBOL, dan lainnya

Kelebihan dan Kekurangan

Metodologi yang umumnya digunakan dalam pembangunan sistem berbasis komputer dalam dunia bisnis dan industri saat ini adalah metode analisis dan design terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD). Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.

Disamping itu, akhir-akhir ini bahasa pemrograman object-oriented (OO) mliai poplier dan banyak digunakan pada organisasi bisnis maupun institusi pendidikan. Seiring dengan trend sebuah metodologi dibangun untuk membantu programmer dalam mengunakan bahasa pemrograman berorientasi obyek. Metodologi ini dikenal dengan object-oriented analysis and design (OOAD).

Metode OOAD melakukan pendekatan terhadap masalah dari perspektif obyek, tidak pada perspektif fungsional seperti pada pemrograman tersrtuktur. Akhir-akhir ini penggunakan OOAD meningkat dibandingkan dengan pengunaan metode pengembangan software dengan metode tradisional. Sebagai metode baru dan sophisticated bahasa pemrograman berorientasi obyek diciptakan, hal tersebut untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi bisnis.

Berikut adalah Kelebihan dan Kekurangan Kedua Metode Tersebut

METODE TERSTRUKTUR

Kelebihan

· Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek

· SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.

· Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.

· SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.

· SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.

· SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan

· SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.

Kekurangan

· SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.

· Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD

· Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.

· Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).

· Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.

· Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.

· SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.

· SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

METODE BERORIENTASI OBYEK

Kelebihan

· Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem

· Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).

· Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.

· Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.

· Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).

· Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).

· Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.

· OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.

· Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.

Kekurangan

· Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.

· Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.

· Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.

· Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.

· Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.

· OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).

· Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).

III. PENUTUP

Kesimpulan:

Dalam membuat suatu sistem banyak pendekatan yang dapat dilakukan, salah satunya dengan system berorientasi objek dan pendekatan terstruktur. OOP mengacu pada objek-objek sedangkan pada pendekatan terstruktur mengacu pada prinsip “top-down”.Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tinggal bagaimana memilih dan menggunakannya dengan baik dan seefektif mungkin agar hasil yang dicapai dapat maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

(http://octavia-chaniago.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-contoh-dari-dfd-dan-erd.html)

(http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/08/analisis-sistem-informasi-diagram-alir-data-dad-data-flow-diagramdfd/)

(http://www.scribd.com/doc/56287213/16/C-Kegunaan-ERD)